Sabtu, 13 September 2025, Lokakarya Penulisan Cerita Pendek Berbasis
Konten Lokal sebagai kegiatan perdana Gebyar Sastra Pustaka Dua-2 resmi dibuka
oleh Wali Kota Payakumbuh yang diwakili oleh Bapak Devitra, S.Sos., M.Si yang
menjabat sebagai Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM. Acara yang
berlangsung di ruang pertemuan Hotel Mangkuto Syariah Payakumbuh itu dipandu
oleh Rahmi Prayanti sebagai Pembawa Acara dan Zikra Delvira sebagai moderator.
Keduanya adalah relawan Pustaka Dua-2. 70 peserta kegiatan yang semuanya adalah
Gen-Z hadir meramaikan acara. Ada Pelajar SLTP, Pelajar SLTA, Mahasiswa, serta
Pemuda dengan usia maksimal 30 tahun.
“Pemerintah Kota Payakumbuh tentunya sangat mengapresiasi
dan memberikan support yang setinggi-tingginya atas kegiatan yang digelar oleh
Pustaka Dua-2. Ini adalah sesuatu hal yang luar biasa, menjadi satu-satunya
dari Provinsi Sumatera Barat yang mendapatkan apresiasi dana bantuan dari
Pemerintah Pusat. Pustaka Dua-2 keren.” Ujar Pak Devitra dalam sambutannya. Pada
kesempatan tersebut, Staf Ahli Wali Kota Bidang Kemasyarakatan dan SDM itu juga
unjuk kebolehan dengan membawakan puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar. “Saya
masih ingat, membawakan puisi ini dulunya saat masih SMP,” ujarnya.
Lindawati, selaku ketua Panitia Gebyar Literasi Pustaka
Dua-2 sekaligus merupakan Ketua Pustaka Dua-2 menjelaskan bahwa kegiatan yang
dilaksanakan oleh Pustaka Dua-2 ini merupakan tindak lanjut dari Bantuan
Pemerintah untuk Komunitas Sastra Tahun 2025. Sebagaimana kita ketahui, pada
awal tahun 2025 lalu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian
Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra telah
membuka lebar-lebar kesempatan bagi Komunitas Penggerak Literasi dan Komunitas
Sastra di Indonesia untuk mengajukan proposal bantuan dana kegiatan. Setelah
melakukan proses seleksi terhadap proposal yang masuk, ditetapkanlah 100
komunitas literasi dan 35 komunitas sastra dari seluruh Indonesia sebagai Penerima
Bantuan Pemerintah yang dituangkan dalam Keputusan Kepala Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
“Setelah tahun lalu Pustaka Dua-2 mendapatkan bantuan
sebagai Komunitas Literasi, maka tahun ini, kembali mendapatkan bantuan serupa sebagai
Komunitas Sastra. Dan merupakan satu-satunya dari Provinsi Sumatera Barat.” Ujar
Linda dalam sambutannya.
“Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah mendorong
berkembangnya komunitas sastra, meningkatkan peran komunitas sastra sebagai
sarana pembelajaran sastra, membantu pelaksanaan dan optimalisasi kegiatan
kesastraan bagi generasi muda, meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap
sastra terutama generasi muda, dengan bersastra gen-z tetap mempertahankan
lokalitas dalam karya, dan mendorong jumlah, mutu, serta penyebaran dan
publikasi karya sastra, baik melalui media cetak maupun digital.” Papar Linda
saat menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan di hadapan 70 orang peserta
lokakarya.
Pada kegiatan ini, Pustaka Dua-2 menunjuk Ragdi F. Daye,
seorang penulis muda Sumatera Barat yang juga seorang ASN yang berdinas di Dinas
Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat.
“Menulis cerpen berbasis konten lokal berarti mengangkat
cerita yang berakar pada budaya, tradisi, lingkungan, atau realitas sosial
suatu daerah. Hal ini membuat cerpen lebih hidup, autentik, dan punya kekuatan
khas.” Papar Ragdi dalam menyampaikan materinya. Alumni Ubud Writers and
Readers Festival Tahun 2011 ini juga
memberikan tips agar Cerpen yang ditulis lebih mengena, salah satunya adalah
dengan melakukan riset, walaupun hanya riset sederhana. Penulis buku Perempuan Bawang & Lelaki Kayu
(2010), Rumah yang Menggigil (2016), dan Esok yang Selalu Kemarin (2019) serta
30-an antologi ini juga memberikan penekanan terkait penggunaan kecerdasan
buatan dalam berkarya. “Sekali kita
ketahuan menggunakan AI, maka nama kita akan masuk ke dalam daftar hitam
di kalangan penulis,” tambahnya.
“Materinya sangat menarik dan menambah ilmu dalam membuat cerpen.”
“Saya sangat senang mengikuti pembelajaran bersama Pustaka Dua-2, karena cara menjelaskannya yang bikin materi cepat masuk ke otak, pembelajarannya juga seru abis, diselipkan dengan quiz-quiz yg berkaitan dengan materi.”
“Sungguh menyenangkan bisa ikut terpilih untuk mengikuti lokakarya penulisan cerpen ini, karena ini pengalaman pertamaku ikut lokakarya khusus penulisan seperti ini jadi rasanya sangat bermanfaat untuk pengalamanku. Semoga Pustaka Dua-2 lebih sering mengadakan, karena acaranya sangat bermanfaat dan menyenangkan untuk anak anak remaja dengan hobi literasi seperti ini, terima kasih untuk Pustaka Dua-2 sudah mengadakan lokakarya ini.
“Seruu.. menambah ilmu pengetahuan, banyak gamesnya jadi asik ga boring. thank you.”
“Mc nya asik, narasumbernya punya banyak pengalaman, dan penuh dengan ilmu. Maju terus pustaka dua-2.
Demikian komentar para peserta saat dimintai pesan dan
kesannya usai mengikuti kegiatan lokakarya.
“Setelah kegiatan berakhir, kita akan membuka pendaftaran
bagi seluruh peserta lokakarya untuk mengirimkan naskah cerpennya dalam Lomba
Menulis Cerpen Berbasis Konten Lokal. 25 Naskah terpilih akan kita cetak dalams
sebuah buku antologi,” tambah Uda Agus selaku pendiri Pustaka Dua-2 di
sela-sela kegiatan.
Sebagai kelanjutan dari kegiatan Gebyar Sastra Pustaka Dua-2
ini, pada tanggal 14 September 2025 juga akan digelar Lokakarya Penulisan Puisi
Berbasis Konten Lokal, Lomba Menulis Cerpen dan Puisi Berbasis Konten Lokal, dan
nantinya akan diakhiri dengan Kegiatan Panggung Sastra: Lomba Membaca Puisi
pada 25 Oktober 2025. [*]
Komentar
Posting Komentar