Oleh: Jonson Effendi
Ahad, 09/03/2025, sekelumit cerita membersamai Penyair Perempuan Indonesia (PPI) yang diketuai oleh Mak Kunni Masrohanti. Dibawa arahan moderator keren Iin Zakaria. Meskipun bersua hanya melalui zoom meeting namun, rasanya dunia ini begitu dekat. Acara memperingati International Women's Day yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2025 ini menghadirkan empat perempuan hebat sebagai pemantik dari empat negara. Hartinah Ahmad (Singapura), Narafiah Saini (Malaysia), Sosonjan Khan (Brunai Darussalam), tak kalah juga dari Indonesia diwakili oleh Ratna Ayu Budhiarti. Mantap ... pokoknya mantap!
Mereka tidak hanya bicara sumur, dapur, kasur.
Nyatanya lebih dari itu. Melalui tulisan mereka mengajak kita untuk peka
terhadap situasi dan kondisi keadaan masyarakat sekarang ini. Begitu banyak
problem terjadi atas perlakuan kekerasan terhadap wanita dan anak-anak. Berapa
banyak wanita dijadikan budak nafsu, diperjualbelikan, direnggut kehormatannya,
dieksploitasi untuk mencari uang, wanita menjadi tulang punggung keluarga.
Dengan puisi mereka melawan, dengan puisi mereka bicara, dengan puisi
menyampaikan amanat penderitaan wanita.
Semoga dengan puisi, hati akan tersentuh untuk peduli,
puisi bahasa hati, puisi bahasa kalbu, puisi bahasa nurani, dengan puisi batin
makin terisi. Sebagai acara sekapur sirih disampaikan oleh Anissa Rengganis
SI.P, MA, Staf Khusus Menteri Kebudayaan. Semoga menginspirasi.
Tak terasa Dua jam berlalu begitu cepat. Sebelum
ditutup ada acara parade baca puisi oleh peserta zoom meting di
antaranya: Bunda Devie Matahari, Jauza Imani, Cik Siti Salma, pokoknya semua
keren! Sukses semua untuk PPI, Penyair Perempuan Indonesia. (*)
Padang Pariaman, 10/03/2025
Komentar
Posting Komentar