Puisi: PILU KITA TERLALU HAMBAR

Polesan cerita sengit untuk dikenang

Kepada mereka yang berjuang dengan penuh kehormatan

Putaran waktu begitu cepat, sudah lama saja Indonesia ini

Disini kita hanya mengingat rekam jejak

 

Anak-anak manusia yang membabi-buta itu

Bertopeng  menciptakan ratusan pergolakan

Busuknya ingar-bingar para penghantam yang terbahak

Tragedi berdimensi panjang mereka anggap komedi

Suara bising, janjian kemerdekaan omong kosong belaka

 

Apa kabar pejuang kita?

Relung mereka tergerus, dirajam oleh hutan-hutan sembilu

Mendung wajah para pendahulu tak ingin dibudak manusia

Mati-matian terseret, bisik rintihan menggema

Dahaga sahut menyahut untuk disekat

Duka mereka tanpa suara

 

Kita tidak hidup kala Soekarno membacakan proklamasi

Kita tidak dengar teriakan takbir Budi Utomo

Apa kabar nestapa menyaksikan putaran adegan kisah Dahlan?

Hanya berselang singkat, jiwa panglima hancur di malam PKI

Yang tersembunyi tidak akan pernah hilang

Syafruddin, pemimpin bangsa yang terlupakan

 

Sekarang tidak merangkak dari bawah

Kejam sekali atas kehadiran pengagum yang kejam

Bagaimana suara hati kita mengenang?

Ikrarkanlah genggaman pemudi saat ini

Ikatan NKRI takkan lepas lagi 

Komentar