Pada awal tahun 2000, segala yang berpusar dalam saripati
harmoni usia,
mengalir sederhana dan menghibur masa kecilmu.
Ketika
karung-karung padi, segala buah, serta segala rempah
dari tanah
timbunan matahari, membuatmu mengerti tentang
arti hidup dengan
kaki penuh lumpur dalam
cuaca tropis yang
kodrati.
Ketika anjing ladang dipelihara, dan berlari kencang setelah
mendengar bahasa
isyarat, membuatmu mengerti tentang arti
kesetiaan seekor
hewan peburu yang dipelihara tuannya.
Ketika seorang ibu
mencatat tanggal hari perburuan yang dihelat
besar-besaran di
almanak, membuatmu mengerti bahwa es lilin
rasa mocca, kacang
hijau, kelapa, dan ketan hitam bisa dijajakan
di tengah pusaran
suara perburuan yang menjelma bagai pesta
musim yang haus
darah, dan tarian pagi yang mengeluarkan
sekawanan babi
dari sarangnya.
Setelah menjauhi
tarian lebah di rimbun ladang, engkau
memasuki
hutan belantara
bersama riuh suara perburuan. Engkau telah mahir
mengenal tapal
batas, dan arah angin yang menggetarkan
semak ilalang.
Engkau telah mahir
membaca isyarat mata tombak yang lama berdiang
di tubuh yang
robek, dengan aroma musim tropis dalam akar tradisi.
Di padang
perburuan itu, bahwa aku melihat masa kecilmu melebihi
menggembalai
tungkai-tungkai sapi. Termos es lilin dan harga dua
kali lipat di atas lidah-lidah anjing yang
menjulur.
Miang dan duri
berulang kali menusuk kulit terbakar matahari.
Serta lesatan lari
kencang babi, bagaikan maut yang menggantung,
dan bersiap lepas
seperti lesatan anak panah menembus
dada dan keriangan diri.
Katamu kala itu,
biarlah aku mandiri menjajakan es lilin milik ibu
di sini. Di ladang
telah ada yang berjaga. Mengawasi orang-orang
yang terkadang
tersesat, dan terkesima melihat ranum buah
yang memerah.
Memetik
tampuknya, memecah kulitnya, dan
menyeruput manis
rasanya sebelum sampai ke timbangan komoditi pasar
pelerai dahaga
2024
*) Budi Saputra. Lahir pada 20 April 1990. Sejak tahun 2008 ia menulis di berbagai media massa seperti Padang Ekspres, Lampung Post, Suara Merdeka, Batam Pos, Lombok Post, Rakyat Sultra, Kompas, Koran Tempo. Ia merupakan Penulis Emerging UWRF 2012, serta Penulis Kurasi Sibi Kemdikbud 2024 dengan judul buku “Jalan Tropis Puisi”.
Komentar
Posting Komentar