Sore ini, langit tampak kelabu. Rina duduk di dekat
jendela, menatap awan yang menggantung berat.
“Yah, kalau hujan turun, aku nggak bisa main di taman,”
keluhnya.
Ibu yang sedang menyeduh teh tersenyum. “Hujan itu bukan
penghalang, sayang. Justru, kadang hujan membawa kejutan yang
menyenangkan.”
“Tapi aku ingin pakai sepatu merah baruku…” gumam
Rina.
Sepatu itu hadiah ulang tahunnya. Warnanya cerah dan
berkilau, seperti sepatu seorang putri. Ia ingin semua teman-temannya melihat
betapa cantiknya sepatu itu.
Tiba-tiba, rintik-rintik hujan mulai turun. Rina semakin
cemberut. Ia benar-benar ingin menunjukkan sepatunya hari ini.
Tak lama, terdengar ketukan di pintu. Mia, sahabatnya,
berdiri di depan rumah dengan wajah ceria.
“Rina, ayo main hujan-hujanan!” ajaknya riang.
“Tapi… sepatuku nanti basah,” jawab Rina ragu.
Mia tertawa. “Lepas saja sepatunya! Lihat, aku juga
bertelanjang kaki. Rasanya enak, lho, main di atas tanah yang basah.”
Rina masih ragu. Tapi ketika Mia melompat ke dalam genangan
air dan tertawa lepas, sesuatu dalam dirinya ikut bergetar. Pelan-pelan, ia
melepas sepatunya dan melangkah keluar. Air hujan menyentuh kulitnya, dingin
dan menyegarkan.
“Hihi, ini menyenangkan!” seru Rina sambil berlari mengejar
Mia. Mereka berputar, melompat, dan bermain hingga hujan mulai reda.
Saat kembali ke teras, Rina melihat sepatu merahnya masih
kering di sudut rumah. Ia tersenyum.
“Ternyata, tanpa sepatu merah pun, aku tetap bisa
bersenang-senang.”
Ibu yang melihat dari balik jendela tersenyum lembut.
“Kadang, yang membuat kita bahagia bukan apa yang kita
kenakan, tapi bagaimana kita menikmati setiap momen.”
Semangat Mel, you can do it
BalasHapusCerita nya bagus sekali
BalasHapusDi tunggu karya terbaik selanjutnya
BalasHapusMasyaallah.. Semangat mel 💜💜
BalasHapusmasyaAllah keren Mel, ceritanya bagus banget,serooonookk🥳🥰
BalasHapus