Artikel: PENTINGNYA MENJAGA LIDAH

 

Waspada bila pernikahan telah mencapai usia kepala empat, datangnya puber kedua rentan ujian dan cobaan. Ujian bisa saja datang dari diri sendiri maupun dari pihak ketiga. Adakalanya timbul kejenuhan dalam rumah tangga, sering terjadinya pertengkaran, lama kelamaan akan hilang rasa kasih dan sayang. Sikap keharmonisan menjadi hambar, hilangnya rasa cinta, mati rasa, saling menyalahkan, tak ada yang mau mengalah. Bila semua ini terjadi bakalan hancur bahtera rumah tangga, tinggal menunggu nasib apakah bisa diteruskan atau lebih baik berpisah. Habis sayang cinta menghilang. Banyak faktor penyebab hilangnya cinta. Di antaranya hati yang tersakiti karena lidah atau perbuatan, akhirnya hilang rasa sayang menyayangi, hilang kesetiaan, kurang rasa perhatian. Antara cinta dan benci beda tipis. Bisa saja karena terlalu cinta akhirnya timbul benci, begitu juga sebaliknya terlalu benci timbul cinta. Tak apa kehilangan cinta dari makhluk asal jangan kehilangan cinta kasih sayang Allah.

Ingatlah niat awal menikah untuk apa? Bila pernikahan untuk menyempurnakan agama berarti semua yang terjadi akan bernilai ibadah. Sesungguhnya Iblis, setan beserta bala tentaranya tidak akan pernah diam melihat keutuhan sebuah rumah tangga bila selalu rukun dan damai. Rumah tangga siapa yang tidak ada perselisihan dan pertengkaran termasuk rumah tangga Amirul Mukminin Umar bin Khattab. Pentingnya menjaga lisan sekalipun ketika bertengkar sebab lidah bisa lebih tajam dari pedang. Luka tubuh bisa diobati, bisa dijahit, luka hati dengan apa diobati, dengan apa dijahit.

Terkadang wanita juga ingin bekerja dapat penghasilan alasannya emansipasi. Memang tidak salah sih. Yang jadi masalah terkadang suka lupa kalau dirinya seorang pelayan bagi suaminya. Apa artinya bila ada dua raja dalam rumah tangga. Coba renungkan sesungguhnya keridhoan suami merupakan surga bagi seorang istri. Pasangan hidupmu adalah orang terbaik yang mau mendengarkan setiap keluhanmu, dia juga akan menjaga rahasiamu, tidak menusuk dari belakang. Jadikan mereka sebagai sahabat terbaik dunia akhirat. Hadiah terindah bagi seorang laki-laki kepada wanita bukan harta melimpah, bukan juga kehidupan mewah. Apalah artinya hidup di dunia bergelimang harta namun, tak dapat ridho suami bila ia meninggal dunia. Barang siapa seorang wanita beriman pada Allah, menjaga salat lima waktu, puasa di bulan Ramadan, menutup aurat dengan sempurna, tidak keluar rumah melainkan dengan izin suami, menjaga harta suami bila dia tidak ada di rumah, suami ridho atas kematiannya maka dikatakan kepadanya masuklah surga dari pintu mana yang dia suka.

Terkadang kita lupa bagaimana caranya berterima kasih, kepada siapa kita mesti berterima kasih.

1.    Berterima kasihlah kepada Allah yang telah menghidupkan dan memberi kita rezeki serta begitu banyak kenikmatan. Hanya satu yang diinginkan Allah dari kita agar mau beribadah. "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS: Adz-Dzariyat: 56).

2.    Berterima kasihlah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari kegelapan menuju jalan yang terang (Agama). Banyak-banyaklah berselawat atas Nabi Muhammad SAW.

3.    Berterima kasihlah kepada kedua orang tua yang telah melahirkan dan membesar kita karena kasih sayangnya kita hadir di dunia.

4.    Berterima kasihlah kepada para guru yang telah mengajarkan kita berbagai macam ilmu pengetahuan.

5.    Seorang istri berterima kasihlah kepada suami yang telah memberimu nafkah lahir dan batin.

6.    Seorang suami berterima kasihlah kepada istri yang telah menentramkan hatimu dan dihalalkan kemaluannya untuk kau bersenang-senang.

Wahai para pria, duhai para wanita, jika kalian telah menikah menjadi suami istri, tahanlah lidahmu. Adakalanya pertengkaran kecil bisa berakibat patal dikarenakan tak dapat menahan lidah. Memang lidah tak bertulang tapi, tajamnya bisa seperti pedang dapat memutus urat saraf keharmonisan rumah tangga, bahkan bisa lebih parah hingga terjadi perceraian hanya karena tak pandai menjaga lidah.

Bahagianya rumah tangga juga karena lidah, berkalam manis, berhati lembut. Istri yang tak pandai menjaga lidah dapat mengoyak perasaan suami meskipun dia seorang wanita yang taat beribadah, rajin salat dan puasa tapi, tak dapat menjaga lidah, bagaimana dia bisa mendapatkan ridho Allah, sedangkan ridho suami saja dia tak dapat.

Begitu juga dengan para suami, banyaklah bersabar atas perlakuan dan perkataan kasar dari seorang istri, adakalanya kita tidak menyukai sesuatu yang ada pada istri sedangkan Allah menciptakan begitu banyak kebaikan pada diri seorang wanita. Bersabar dan tawakal kunci kesuksesan dalam mengarungi lautan kehidupan. Hendaknya suami istri mengetahui tugas dan kewajibannya masing-masing agar tercipta keharmonisan dalam berumah tangga.

Standar kaya bukan banyaknya harta. Standar sukses bukan tercapainya cita-cita. Standar kejayaan bukan tingginya pangkat dan kedudukan. Standar mulia bukan banyaknya ilmu, berapa banyak orang berilmu tapi sombong karena tidak disertai zikir. Bapak kesombongan adalah Iblis. Sesungguhnya kesuksesan, kejayaan, kebahagiaan hanya ada dalam iman yang sempurna sejauh mana kita mau mengamalkan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah mengikuti aturan hidup secara sunnah Nabi Muhammad Saw. Dalam perintah Allah, dalam sunnah Nabi ada kejayaan.

Padang Pariaman, 25//03/2025

 

*) Jonson Effendi, penulis Buku Sehimpun Puisi Ya Allah Habibah. Telah menulis lebih dari 25 buah buku Antologi Puisi bersama. Juga beliau ada menulis Cerpen, Gurindam, Pantun. Anggota tetap FLP_Sumbar

Komentar