Waspada bila pernikahan telah
mencapai usia kepala empat, datangnya puber kedua rentan ujian dan cobaan.
Ujian bisa saja datang dari diri sendiri maupun dari pihak ketiga. Adakalanya
timbul kejenuhan dalam rumah tangga, sering terjadinya pertengkaran, lama
kelamaan akan hilang rasa kasih dan sayang. Sikap keharmonisan menjadi hambar,
hilangnya rasa cinta, mati rasa, saling menyalahkan, tak ada yang mau mengalah.
Bila semua ini terjadi bakalan hancur bahtera rumah tangga, tinggal menunggu
nasib apakah bisa diteruskan atau lebih baik berpisah. Habis sayang cinta
menghilang. Banyak faktor penyebab hilangnya cinta. Di antaranya hati yang
tersakiti karena lidah atau perbuatan, akhirnya hilang rasa sayang menyayangi,
hilang kesetiaan, kurang rasa perhatian. Antara cinta dan benci beda tipis.
Bisa saja karena terlalu cinta akhirnya timbul benci, begitu juga sebaliknya
terlalu benci timbul cinta. Tak apa kehilangan cinta dari makhluk asal jangan
kehilangan cinta kasih sayang Allah.
Ingatlah niat awal menikah
untuk apa? Bila pernikahan untuk menyempurnakan agama berarti semua yang
terjadi akan bernilai ibadah. Sesungguhnya Iblis, setan beserta bala tentaranya
tidak akan pernah diam melihat keutuhan sebuah rumah tangga bila selalu rukun
dan damai. Rumah tangga siapa yang tidak ada perselisihan dan pertengkaran
termasuk rumah tangga Amirul Mukminin Umar bin Khattab. Pentingnya menjaga
lisan sekalipun ketika bertengkar sebab lidah bisa lebih tajam dari pedang.
Luka tubuh bisa diobati, bisa dijahit, luka hati dengan apa diobati, dengan apa
dijahit.
Terkadang wanita juga ingin
bekerja dapat penghasilan alasannya emansipasi. Memang tidak salah sih. Yang
jadi masalah terkadang suka lupa kalau dirinya seorang pelayan bagi suaminya.
Apa artinya bila ada dua raja dalam rumah tangga. Coba renungkan sesungguhnya
keridhoan suami merupakan surga bagi seorang istri. Pasangan hidupmu adalah
orang terbaik yang mau mendengarkan setiap keluhanmu, dia juga akan menjaga
rahasiamu, tidak menusuk dari belakang. Jadikan mereka sebagai sahabat terbaik
dunia akhirat. Hadiah terindah bagi seorang laki-laki kepada wanita bukan harta
melimpah, bukan juga kehidupan mewah. Apalah artinya hidup di dunia bergelimang
harta namun, tak dapat ridho suami bila ia meninggal dunia. Barang siapa seorang
wanita beriman pada Allah, menjaga salat lima waktu, puasa di bulan Ramadan,
menutup aurat dengan sempurna, tidak keluar rumah melainkan dengan izin suami, menjaga
harta suami bila dia tidak ada di rumah, suami ridho atas kematiannya maka dikatakan
kepadanya masuklah surga dari pintu mana yang dia suka.
Terkadang kita lupa bagaimana
caranya berterima kasih, kepada siapa kita mesti berterima kasih.
1. Berterima
kasihlah kepada Allah yang telah menghidupkan dan memberi kita rezeki serta
begitu banyak kenikmatan. Hanya satu yang diinginkan Allah dari kita agar mau
beribadah. "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya
mereka menyembah-Ku." (QS: Adz-Dzariyat: 56).
2. Berterima
kasihlah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari kegelapan
menuju jalan yang terang (Agama). Banyak-banyaklah berselawat atas Nabi
Muhammad SAW.
3. Berterima
kasihlah kepada kedua orang tua yang telah melahirkan dan membesar kita karena
kasih sayangnya kita hadir di dunia.
4. Berterima
kasihlah kepada para guru yang telah mengajarkan kita berbagai macam ilmu
pengetahuan.
5. Seorang
istri berterima kasihlah kepada suami yang telah memberimu nafkah lahir dan
batin.
6. Seorang
suami berterima kasihlah kepada istri yang telah menentramkan hatimu dan
dihalalkan kemaluannya untuk kau bersenang-senang.
Wahai para pria, duhai para
wanita, jika kalian telah menikah menjadi suami istri, tahanlah lidahmu.
Adakalanya pertengkaran kecil bisa berakibat patal dikarenakan tak dapat
menahan lidah. Memang lidah tak bertulang tapi, tajamnya bisa seperti pedang
dapat memutus urat saraf keharmonisan rumah tangga, bahkan bisa lebih parah
hingga terjadi perceraian hanya karena tak pandai menjaga lidah.
Bahagianya rumah tangga juga
karena lidah, berkalam manis, berhati lembut. Istri yang tak pandai menjaga
lidah dapat mengoyak perasaan suami meskipun dia seorang wanita yang taat
beribadah, rajin salat dan puasa tapi, tak dapat menjaga lidah, bagaimana dia
bisa mendapatkan ridho Allah, sedangkan ridho suami saja dia tak dapat.
Begitu juga dengan para suami,
banyaklah bersabar atas perlakuan dan perkataan kasar dari seorang istri,
adakalanya kita tidak menyukai sesuatu yang ada pada istri sedangkan Allah
menciptakan begitu banyak kebaikan pada diri seorang wanita. Bersabar dan tawakal
kunci kesuksesan dalam mengarungi lautan kehidupan. Hendaknya suami istri
mengetahui tugas dan kewajibannya masing-masing agar tercipta keharmonisan
dalam berumah tangga.
Standar kaya bukan banyaknya
harta. Standar sukses bukan tercapainya cita-cita. Standar kejayaan bukan
tingginya pangkat dan kedudukan. Standar mulia bukan banyaknya ilmu, berapa
banyak orang berilmu tapi sombong karena tidak disertai zikir. Bapak kesombongan
adalah Iblis. Sesungguhnya kesuksesan, kejayaan, kebahagiaan hanya ada dalam
iman yang sempurna sejauh mana kita mau mengamalkan perintah Allah dan
meninggalkan larangan Allah mengikuti aturan hidup secara sunnah Nabi Muhammad
Saw. Dalam perintah Allah, dalam sunnah Nabi ada kejayaan.
Padang Pariaman, 25//03/2025
*) Jonson Effendi, penulis Buku Sehimpun Puisi Ya Allah Habibah. Telah menulis lebih dari 25 buah buku Antologi Puisi bersama. Juga beliau ada menulis Cerpen, Gurindam, Pantun. Anggota tetap FLP_Sumbar
Komentar
Posting Komentar