MENULIS BERITA ITU DENGAN MEMIRINGKAN SUDUT PANDANG!

 

Tangga kecil dengan desain melingkar mengarah ke satu ruangan, langit-langit bergaya anyaman akan menyambut mata saat memasukinya. Gaya langit-langit ini seolah mewakili kegiatan Lokakarya Penulisan Berita dan Artikel Literasi yang diadakan oleh Pustaka Dua-2 Payakumbuh dengan suasana mendung di Sabtu pagi 5 Otober 2024.

Lokakarya yang direncanakan dimulai tepat pukul 08.00 WIB sedikit tertunda karena peserta masih belum memasuki ruangan dan juga pemateri yang sudah terpampang wajahnya di spanduk di bawah langit-langit anyaman belum terlihat menduduki posisinya. Selang beberapa waktu acara dimulai dengan sedikit kisah dari duta baca Sumatra Barat. Ditengah perkenalan duta baca muncul seorang laki-laki dengan gaya rambut panjang melewati telinga berbalut jaket hitam buru-buru menduduki kursi paling tengah di deretan panggung mengarah ke arah peserta lokakarya.

Arizal, itu nama yang beliau sebutkan saat mengenalkan diri dengan nama pena AR Rizal, perkenalan diri yang tidak terlalu panjang dan lugas adalah kesan pertama yang terasa.

“Kenapa kasus penjual gorengan bisa viral?” tutur uda Arizal, pertanyaan yang memaksa kening berkerut, pertanyaan itu dilajutkan dengan, “tau nggak kasusnya? Kalau tidak membaca yaa gimana saya mau ngajarin ibuk bapak sekalian.” Pertanyaan beruntun itu memicu otak untuk berpikir apa maksud pertanyaan ini dan apa hubungan pertanyaan ini dengan acara yang dihadiri 25 orang peserta ini.

Uda Arizal menuntun peserta lokarya untuk berpikir dari sudut pandang yang berbeda tentang berita. Berita tidak lagi seperti berita koran zaman dulu dengan format kuno. Penulisan berita era ini adalah bebas dan tidak terikat zaman dengan memiringkan sudut pandang. Nilai dari sebuah berita adalah informasi. “Menulislah dengan cara menarik menurut kita dengan mengumpulkan banyak nilai di dalamnya,” ujar redaktur harian Singgalang itu.

Setiap ilmu yang beliau utarakan seperti jalinan anyaman langit-langit ballroom Hotel Shafira yang ditempati sabtu ini, semuanya sambung meyambung dan membangkitkan semangat perserta untuk memulai perjalanan menulis mereka masing-masing.


(Ditulis oleh Novia Ariyani, Guru SMP IT MADANI ISLAMIC SCHOOL)

Komentar