MENULIS ARTIKEL ITU BEBAS

 
oleh: Muhammad Afif Ramadhany

Saat berada di sekolah kita belajar bahasa Indonesia, salah satu materi yang disajikan adalah tentang teks berita. Kita diajarkan di sekolah teori-teorinya, mulai dari struktur hingga kaidah kebahasaan yang digunakan, namun apakah kalian tahu bahwa sebenarnya dari materi-materi yang diajarkan di sekolah itu sangat sedikit yang diterapkan pada saat penulisan artikel/berita?

Sederhananya, sedalam-dalamnya materi yang diajarkan penerapan yang dipakai hanya materi dasar saja, sebenarnya apa yang penting pada saat menulis artikel atau berita?

“Yang membuat berita itu viral dan banyak dibaca orang adalah sudut pandangnya, tidak perlu menggunakan bahasa yang indah karena selagi tahu nilai sudut pandangnya bisa menarik pembaca,” ujar Pak Arizal saat mengisi lokakarya penulisan Berita/Artikel literasi di Hotel Shafira

Nilai dari sudut pandang itu sangat penting, bagaimana agar bisa membuat pembacanya antusias terhadap berita tersebut dan bagaimana pembaca bisa merasakan atau membayangkan dari informasi yang diterima.

Contohnya melihat video narasi sejarah singkat palestina dari wilayah di bawah naungan ottoman hingga Intifada ketiga yang dikenal sebagai “Taufan Al- Aqsa” pasti akan membuat penonton yang melihat sudut pandang tersebut kalau apa yang terjadi di Palestina adalah isu kemanusiaan bukan semata-mata hanya isu agama.

Atau membaca dan menonton alat dan kendaraan tempur yang digunakan Zionis Israel pasti wawasan penonton akan bertambah, bagaimana tantangan yang akan dihadapi oleh Mujahidin di Gaza, Lebanon,Yaman, hingga Irak dan Iran. Dari sini penonton dan pembaca akan memiliki pandangan berbeda karena melihat sudut pandang yang berbeda.

Dasar dari menulis artiel/berita adalah mengetahui 5W+1H (what, when, why, who, where dan how) dan tahu struktur berita itu apa saja. Untuk menulis artikel atau berita itu bebas dan tidak harus terlalu mengikuti teori yang ada di sekolah yang terpenting adalah DASAR dari materi tersebut selebihnya cukup diketahui saja.


Menulis artikel/berita itu bebas untuk sekarang namun perlu diketahui bagi para pembaca bahwa, definisi dari literasi tak cukup hanya sampai pada membaca” saja tapi juga “analisa” terhadap informasi yang didapatkan.

Karena informasi yang didapatkan juga bebas kita juga harus bisa menyaring informasi yang diterima karena tak semua berita yang diterima itu bisa benar, bisa jadi itu adalah berita yang sengaja dibuat untuk memprovokasi ataupun mempengaruhi orang lain (propaganda).

Sangat disayangkan banyak orang mengaku di medsos seperti instagram, mengaku literasinya tidak minim, tapi untuk menganalisis informasi yang diterima saja tidak mampu, sehingga merasa paling benar dengan informasi yang diterima hingga mengatakan orang lain minim literasi, padahal dia sendiri minim literasi karena analisisnya tidak ada dan percaya semua informasi yang didapat

Kesimpulanya adalah didalam kebebasan menulis artikel berita dan berita yang tersebar dengan berbagai sudut pandang yang berbeda, membaca dan menganalisa adalah dua hal yang sangat penting dan tak terpisahkan, membuat berita dengan sudut pandang yang menarik itu penting agar berita tersebut menarik perhatian lebih banyak.

 

*) Siswa SMA Negeri 4 Payakumbuh

Komentar