Puisi: CEMBURU PALESTINA

 


CEMBURU PALESTINA

Oleh: Uda Agus

 

Tak usah kau lukiskan sedihmu sebab tak mudik

atau tak beli baju lebaran sebab corona sialan

Di sana, bahkan kesedihan tak perlu dilukiskan lagi

Ia terlukis sendiri, terpampang nyata bertintakan darah

Jika kau bersorak menyambut lembaran rupiah yang menjadi ‘thr’mu tahun ini

Mereka bersorak menunggu rudal-rudal yang datang sambil menari

Sudah seharusnya kau cemburu pada keteguhannya

 

Dua tahun corona membuatmu lantas berputus asa

Sebab tak bisa berhuru-hara menghabiskan sisa usia

Di sana, berpuluh tahun dijajah dan diusir

dari tanah dan rumah milik sendiri.

Jika kau kesulitan menghamburkan lembaran demi lembaran rupiah yang kau miliki

Mereka menjerit dan mengerang dalam sakit menunggu detik-detik akan mati

Sudah seharusnya kau cemburu akan syahidnya.

 

Tidakkah kau rasa pedih itu?

Juga perih itu?

Rasa sakit saat timah-timah panas mengoyak tubuh.

Jerit kesakitan dari mulut bocah kecil, menggema dalam jiwa.

pun tangis pilu perempuan-perempuan perkasa yang kehilangan suami dan anak tercinta

 

Sudah seharusnya kau cemburu pada ikhlasnya

Sudah seharusnya kau cemburu akan tabahnya

Sudah seharusnya kau cemburu. pada Palestina

 

 :Payakumbuh / 170621 / 21:42

Komentar