Artikel: PIN AKHLAK TINGKATKAN PENGAMALAN AKHLAK TERPUJI


Penulis: Chichi ‘Aisyatud Da’watiz Zahroh, S. Pd. I. *)

 

Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peranan penting yaitu membentuk sikap siswa dalam berperilaku keseharian sehingga diharapkan mampu menjadi pribadi yang baik. Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak berhenti pada siswa mampu menguasai materi namun yang terpenting adalah bagaimana cara menerapkan dan menginternalisasi nilai-nilai religius dalam diri siswa sehingga menjadi karakter yang baik. Di sinilah pentingnya mempelajari PAI, karena percuma bila generasi kita cerdas secara akademik namun tidak dibarengi dengan akhlak yang baik.

Minat belajar siswa pada bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) perlu mendapat perhatian khusus karena minat yang timbul dari kebutuhan siswa merupakan faktor penting dalam melaksanakan pembelajaran. Guru masih mengalami kesulitan dalam mengaktifkan siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran, sehingga guru langsung memberikan konsep yang sudah jadi. Praktik kehidupan di masyarakat baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum seringkali berbeda dengan wacana yang dikembangkan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini menyebabkan tujuan pembelajaran yang sebenarnya tidak tercapai sehingga hasil belajar siswa sebagian besar masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Salah satu materi yang sangat penting untuk dikuasai siswa kelas enam adalah senangnya berakhlak terpuji yaitu memahami makna berbaik sangka, simpati, toleran, hidup rukun, serta hormat dan patuh kepada orang tua, guru dan sesama anggota keluarga. Siswa cenderung mengalami kesulitan memahami akhlak terpuji materi PAI di kelas 6. Siswa seringkali bingung dengan istilah dalam akhak terpuji. Hal ini juga dialami oleh siswa kelas 6 SDN Kemijen 03. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk memotivasi belajar siswa tentang pengamalan akhlak terpuji adalah pin akhlak di dadaku. Pin tersebut berbentuk gambar lima akhlak terpuji dan dapat dipasang di dada siswa. Dasar pertimbangan pembuatan alat peraga tersebut adalah bahannya mudah dicari dan mudah dalam proses  pembuatannya. Guru hanya perlu menyiapkan desain pin kemudian diprint di kertas dan di laminating kemudian ditempeli kancing bros dan pin akhlak siap dipakai untuk pembelajaran bersama siswa di kelas.

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pin akhlak di dadaku adalah sebagai berikut. Guru menyiapkan menjelaskan materi, kemudian guru menyiapkan beberapa gambar tentang pengamalan lima akhlak terpuji kehidupan sehari-hari dan memberikan kesempatan kepada siswa mengamati untuk menstimulasi rasa ingin tahunya. Guru menunjukkan pin akhlak yang dibawa dan menjelaskan bahwa pin tersebut bergambar lima akhlak terpuji. Guru dan siswa tanya jawab tentang materi akhlak berbaik sangka, simpati, toleran, hidup rukun, serta hormat dan patuh kepada orang tua, guru dan sesama anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Guru memotivasi dengan menyampaikan bahwa siswa yang dapat menjawab pertanyaan akan mendapat pin akhlak dan akan disematkan di dada siswa. Siswa yang mendapat pin tentunya akan merasa bangga karena dapat menjawab dengan benar dan mendapat apresiasi berupa pin. Dengan demikian, siswa akan berlomba untuk menjawab pertanyaan dari guru dan berkompetisi mendapatkan pin akhlak di dadaku.

Penggunaan pin akhlak di dadaku dalam pembelajaran PAI dalam kehidupan sehari-hari terbukti dapat menjadikan proses pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan, serta meningkatkan interaksi antara guru dan siswa. Minat siswa untuk belajar akhlak berbaik sangka, simpati, toleran, hidup rukun, serta hormat dan patuh kepada orang tua, guru dan sesama anggota keluarga semakin meningkat sehingga hasil belajar yang diperoleh juga mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan yaitu diatas KKM sehingga tujuan belajar pembelajaran PAI dapat tercapai. [*]

 

 *) Penulis adalah Guru PAI SDN Kemijen 03 Semarang

 

Komentar