Pendidikan Agama Islam (PAI)
memiliki peranan penting yaitu membentuk sikap siswa dalam berperilaku
keseharian sehingga
diharapkan mampu menjadi pribadi yang baik. Pendidikan Agama Islam (PAI) tidak
berhenti pada siswa mampu menguasai materi namun yang terpenting adalah
bagaimana cara menerapkan dan menginternalisasi nilai-nilai religius dalam diri siswa
sehingga menjadi karakter yang baik. Di sinilah pentingnya
mempelajari PAI,
karena percuma bila generasi kita cerdas secara akademik namun tidak dibarengi
dengan akhlak yang baik.
Minat
belajar siswa pada bidang Pendidikan Agama Islam (PAI)
perlu mendapat perhatian khusus karena minat yang timbul
dari kebutuhan siswa merupakan faktor penting dalam melaksanakan pembelajaran. Guru masih mengalami kesulitan dalam mengaktifkan
siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran, sehingga guru langsung memberikan konsep yang sudah
jadi. Praktik kehidupan di
masyarakat baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, hukum seringkali
berbeda dengan wacana yang dikembangkan dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini menyebabkan tujuan pembelajaran yang
sebenarnya tidak tercapai sehingga hasil belajar siswa sebagian besar masih dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).
Salah satu materi yang
sangat penting untuk dikuasai siswa kelas enam adalah senangnya
berakhlak terpuji yaitu memahami makna berbaik sangka, simpati, toleran, hidup
rukun, serta hormat dan patuh kepada orang tua, guru dan sesama anggota
keluarga. Siswa cenderung mengalami
kesulitan memahami akhlak terpuji materi PAI di kelas 6. Siswa seringkali
bingung dengan istilah dalam akhak terpuji. Hal ini juga dialami
oleh siswa kelas 6 SDN Kemijen 03. Salah satu alat
yang dapat digunakan
untuk memotivasi belajar siswa tentang pengamalan akhlak terpuji adalah pin
akhlak di dadaku. Pin tersebut berbentuk
gambar lima akhlak terpuji dan dapat dipasang di dada siswa. Dasar pertimbangan
pembuatan alat peraga tersebut adalah bahannya
mudah dicari dan mudah dalam proses
pembuatannya. Guru hanya perlu menyiapkan
desain pin kemudian diprint di kertas dan di laminating kemudian ditempeli
kancing bros dan pin akhlak siap dipakai untuk pembelajaran bersama siswa di
kelas.
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pin akhlak di dadaku adalah sebagai berikut. Guru menyiapkan menjelaskan materi, kemudian guru menyiapkan beberapa gambar tentang pengamalan lima akhlak terpuji kehidupan sehari-hari dan memberikan kesempatan kepada siswa mengamati untuk menstimulasi rasa ingin tahunya. Guru menunjukkan pin akhlak yang dibawa dan menjelaskan bahwa pin tersebut bergambar lima akhlak terpuji. Guru dan siswa tanya jawab tentang materi akhlak berbaik sangka, simpati, toleran, hidup rukun, serta hormat dan patuh kepada orang tua, guru dan sesama anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari. Guru memotivasi dengan menyampaikan bahwa siswa yang dapat menjawab pertanyaan akan mendapat pin akhlak dan akan disematkan di dada siswa. Siswa yang mendapat pin tentunya akan merasa bangga karena dapat menjawab dengan benar dan mendapat apresiasi berupa pin. Dengan demikian, siswa akan berlomba untuk menjawab pertanyaan dari guru dan berkompetisi mendapatkan pin akhlak di dadaku.
Penggunaan pin
akhlak di dadaku dalam pembelajaran PAI dalam kehidupan
sehari-hari terbukti dapat menjadikan proses pembelajaran lebih
aktif dan menyenangkan, serta meningkatkan interaksi antara guru dan siswa.
Minat siswa untuk belajar akhlak berbaik sangka,
simpati, toleran, hidup rukun, serta hormat dan patuh kepada orang tua, guru
dan sesama anggota keluarga semakin meningkat sehingga hasil belajar yang
diperoleh juga mengalami peningkatan.
Hal ini terbukti dari hasil belajar siswa yang
mengalami peningkatan yaitu diatas KKM sehingga tujuan belajar pembelajaran PAI
dapat tercapai. [*]
Komentar
Posting Komentar